Terperangkap di Basement

Gambar hasil nyomot di google

Saat itu saya tengah berada di sebuah mall. Ramai pengunjung, cahaya lampu yang berpendar di setiap sudut, barang-barang dagangan yang menggiurkan, merupakan suasana yang dapat saya ingat dengan jelas. Ketika ingin turun ke lantai bawah, saya memutuskan turun lewat tangga biasa, karena eskalator posisinya agak jauh, sementara pas di hadapan saya membentang tangga biasa yang cukup lebar, sekitar dua meter. Jika melihat tangga itu, maka dapat dipastikan saya tengah berada di mall Ramayana di Plaza Jambu Dua, namun nyatanya saat itu saya tengah berada Botani Square, atau Giant..???? Itu keanehan pertama.

Ketika turun, tangga yang saya tapak, tiba-tiba menjadi sangat sempit (mungkin hanya sekitar 0,5 meter, curam, dan meliuk-liuk. Saya harus bersusah payah untuk menuruninya. Di samping itu, tangga tersebut menjadi sangat licin. Masih jelas dalam ingatan saya, tangga yang curam dan meliuk-liuk itu terbuat dari marmer yang sangat licin dan mengkilat (pastilah marmer yang sangat mahal) berwarna coklat muda, dan ada motif abstrak berwarna coklat tua (seperti coklat cair yang ditambahkan di adonan kue dan di aduk pelan-pelan). Menuruni tangga itu saya harus bepegangan kuat-kuat. Kesulitan saya terutama karena saat itu saya tidak bersepatu atau sandal. Saya turun dengan hanya beralaskan kaos kaki. Keanehan kedua.

Sampai di bawah, ternyata saya ada di basement, padahal niat saya adalah ke lantai 1. Ternyata tangga aneh itu terhubung ke basement. Pengap dan gelap, itulah yang saya rasakan, namun sangat luas. Saya tak melihat satu pun mobil terparkir di sana. Jadi ini di area mana? Saya melangkah…mencari jalan keluar. Terus saya berputar-putar, namun sama sekali tak menemukan jalan keluar. Saya mulai bingung…dan takut tentu saja. Sampai akhirnya saya mendapati beberapa karyawan sebuah restoran atau rumah makan yang tengah sibuk memasak. Jadi di basement pengap ini ada restaurant? Entahlah..yang pasti ketika saya terus berjalan, tiba-tiba saya sudah berada di dapur terbuka. Seorang karyawan wanita menggunakan celemek biru, kulitnya agak gelap, rambutnya lurus diikat satu ke belakang, dengan wajah malas dan tak bersemangat sibuk dengan wajannya. Ketika saya tanya, ia hanya menunjuk ke depan sambil berkata, “Oh..mall Bogor Junction. ada depan sana…” Betapa jauhnya..!! Saya menuruni tangga mall, tiba-tiba tersesat di sebuah basement, dan mall (entah kenapa mall-nya tiba-tiba berubah pula jadi Bogor Junction) yang ramai, terang benderang yang (tiba-tiba) sangat saya rindukan berada jauh di depan sana. Seorang karyawan laki-laki tiba-tiba datang, juga menggunakan celemek biru. Ia membawa sebuah tampah layaknya para penyaji restaurant, namun dengan gemetaran. Tampah itu bergoyang-goyang karena tangannya yang gemetar. Saya bertanya pada laki-laki itu, di mana jakan keluar. “Saya tersesat, ” itu kata terakhir yang saya ucapkan. Namun laki-laki itu diam saja. Wanita yang tadi saya tanyapun hanya diam seribu bahasa. Mereka semua diam, sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dan sama sekali tidak mempedulikan saya.

Tiba-tiba saya tersadar. Saya terperangkap di sini. Saya tak bisa keluar. Selamanya. Seumur hidup saya. Para karyawan dapur restaurant tadi, mungkin juga adalah orang-orang yang terperangkap. Mereka sendiri tidak tahu jalan keluar, atau telah dipesan untuk tidak memberitahu jalan keluar pada siapapun yang tersesat.

Saya berjalan linglung, meninggalkan para karyawan tadi. Saya putus asa. Dan akhirnya saya menangis…

Tiba-tiba…

Saya terbangun…

Ya Allah…bayangkan..betapa lega dan syukurnya saya ketika menyadari bahwa semua kejadian di atas hanyalah mimpi. Itu hanya mimpi…hanya mimpi…

Namun anehnya, walaupun saya sudah terbangun, sadar 100 % bahwa itu hanyalah mimpi, tangis itu masih tersisa. Saya tak kuasa menahan bibir saya yang seolah-olah di luar kendali saya, masih tetap bergerak untuk menangis, tangisan sisa dari mimpi saya. Entahlah…untuk hal ini..saya masih agak bingung dengan penjelasan ilmiahnya 😀

Saya pernah baca..bahwa katanya orang hanya mampu mengingat sekitar 10 % dari mimpi yang di alami. Namun, saya akui, bahwa saya termasuk yang bisa mengingat dan menceritakan mimpi dengan detail, walaupun tidak semua mimpi. Biasanya sih kalau tidur pagi-pagi. Dan emang ya..klo tidur pagi-pagi itu mimpinya suka aneh-aneh.. 😀

27 komentar di “Terperangkap di Basement

  1. Mimpi itu adalah apa yang kita rasakan diluar alam sadar. Apa yang tidak bisa kita ungkapkan, sehingga menjadi sebuah mimpi yang melelahkan.

    Coba lepas beban yang terasa tanpa kita rasakan. Rasa lelah dihati yang terbawa dalam bentuk mimpi insya Allah akan berkurang.

    Aamiin YRA

  2. Syukurlah ternyata hanya mimpi …
    Klo saya seringnya ngelindur mba … sering bangunin org lg tidur padahal sehabis bangunin org saya nya malah langsung tidur lagi … 😀

Tinggalkan Balasan ke Firsty Chrysant Batalkan balasan